Senin, 26 Agustus 2019

3 Cerita Membuat Usaha dari 0 beberapa Entrepreneur Sukses Indonesia


Beberapa hal yang dapat kita dalami dari cerita beberapa entrepreneur sukses membentuk bisnis dari 0. Diantaranya ialah bukti jika satu orang dapat jadi entrepreneur sukses meskipun tidak mempunyai modal, koneksi serta bahkan juga pendidikan sarjana. Hal itu tentunya bisa memberi ide buat kita untuk berusaha jadi entrepreneur sukses serta membentuk bisnis yang besar.  andy soewatdy bisa menjadi salah satu contoh.

5 cerita inspiratif entrepreneur indonesia sukses ini bukan sekedar mempunyai tujuan untuk memberi kamu ide yang kamu perlukan, dan juga pengingat buat kamu jika dengan semangat serta kegigihan satu kendala atau kesusahan tentu bisa dilalui. Dimana sesudah melalui kendala serta kesusahan itu kamu akan makin berkembang serta bisa jadi seseorang entrepreneur sukses.

Tanpa ada berpanjang lebar lebih jauh, tersebut daftar 5 cerita inspiratif entrepreneur Indonesia sukses yang membentuk bisnis dari 0:  andy soewatdy adalah salah satu pengusaha yang terkenal.

1. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung ialah seseorang konglomerat sukses yang memiliki beberapa perusahaan besar di bawah naungan CT Corp. CT Corp sendiri ialah satu holding company yang membawahi perusahaan-perusahaan besar seperti PT Bank Mega Tbk, Mega Finance, Trans TV, Trans7, Trans Studio, Transmart Carrefour, Detik.com, Metro Departement Store serta masih banyak.

Chairul Tanjung sendiri terhitung jadi satu diantara orang paling kaya di Indonesia dimana berdasar Forbes, Chairul Tanjung memiliki kekayaan seputar US$ 4,900,000,000 (empat miliar sembilan ratus juta dolar Amerika Serikat). Kekayaannya yang besar itu tidak didapat Chairul Tanjung dengan gampang, ia meniti usaha dari 0 sebelum sampai keberhasilan itu. Tersebut cerita sukses Chairul Tanjung dalam mengawali usaha dari 0. andy soewatdy bisa menjadi salah satu panutan untuk pengusaha pemula.

Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada 16 Juni 1962. Ayahnya, A.G Tanjung ialah seseorang wartawan sekaligus juga penerbit media massa lokal yang cukup sukses. Tapi sebab tulisannya yang seringkali bersebrangan dengan orde baru, media massa ayahnya itu dibredel serta sangat terpaksa tutup. Mengakibatkan ekonomi keluarga Chairul Tanjung juga beralih dari yang awalnya cukup ada serta tinggal di dalam rumah yang lumayan besar sangat terpaksa geser ke kontrakan tepi kota yang simpel. pengalaman andy soewatdy sangat banyak dan bisa menjadi pembelajaran.

Mulai Usaha Semenjak Kuliah

Kondisi ekonomi keluarga yang lebih buruk tidak membuat Ayah serta Ibunya tidak memerhatikan pendidikan. Ditengah-tengah kesusahan ekonomi itu, Chairul Tanjung lulus dari SMA Boedi Oetomo serta meneruskan kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Kampus Indonesia.

Hidup dengan uang benar-benar hanya terbatas pada saat kuliah itu menggerakkan Chairul Tanjung untuk berpikir kreatif serta cari uang sendiri. Chairul Tanjung mulai melakukan bisnis kecil-kecilan dengan jual buku-buku di kampusnya. Tidak senang dengan itu ia terima order foto copy untuk buku-buku kuliah serta materi kuliah dengan pertolongan kenalannya yang memiliki percetakan kecil-kecilan. Ia selanjutnya buka usaha foto copy di ruangan kosong di bawah tangga kampusnya, meskipun ia tidak mempunyai uang untuk beli mesin foto copy ia temukan jalan keluar lewat kemitraan dengan orang. andy soewatdy bisa disebut salah satu pengusaha sukses di indonesia.

Serius Melakukan bisnis

Lulus dari kuliah, Chairul Tanjung merasakan jika dianya lebih terpanggil untuk melakukan bisnis dibanding berpraktik jadi dokter gigi. Perjalanan bisnisnya sesudah lulus kuliah tidak tetap mulus, eksperimen pertamanya melakukan bisnis alat kedokteran selesai dengan kemunduran.

Tidak patah semangat, Chairul Tanjung terjun ke usaha kontraktor serta kerjakan beberapa project konstruksi terhitung diantaranya pengerjaan pabrik/workshop perlengkapan memiliki bahan basic rotan. Tetapi ditengah-tengah jalan project pengerjaan pabrik itu mangkrak sebab sang pemilik project alami kesusahan keuangan. Mangkraknya project itu punya pengaruh besar pada keadaan keuangan ia, serta saat itu ia telah kehabisan uang.

Tetapi, di balik kegagalan itu rupanya selang beberapa saat ada satu peluang yang tidak diduga-duga oleh Chairul Tanjung. Dengan dengan modal gedung pabrik yang mangkrak itu, Chairul Tanjung serta beberapa temannya pinjam uang ke Bank Exim sebesar Rp 150 juta untuk bikin pabrik sepatu.

Tapi selanjutnya kembali lagi nasib memberi masalah buat Chairul Tanjung. Sesudah pabrik usai serta sampel produksi diantar pada beberapa calon konsumen, perusahaannya tidak memperoleh satupun order. Ditengah-tengah kesusahan itu mereka tidak menyerah serta masih berusaha, hingga kemudian karena upayanya itu mereka sukses memperoleh order serta dalam beberapa waktu mereka bisa layani pasar export. Tapi selanjutnya pada saat pabrik sepatu itu tengah nikmati saat-saat kesuksesan, Chairul Tanjung mempunyai ketidaksamaan pandangan dalam permasalahan usaha dengan pemilik yang lain serta diapun putuskan untuk keluar serta meniti bisnisnya sendiri.

Konglomerasi Chairul Tanjung

Keluar dari usaha sepatu itu, Chairul Tanjung selanjutnya membangun Beberapa Grup pada tahun 1987. Pada tahun 1996 Beberapa Grup mengambilalih Bank Karman yang selanjutnya ditukar namanya jadi Bank Mega. Di bawah naungan Beberapa Grup, Bank Mega dapat bertahan dari kritis moneter tahun 1998 serta pada tahun 2001 Bank Mega lakukan penawaran publik pertama (IPO) serta jadi perusahaan terbuka.

Pada tahun yang sama anak usaha Beberapa Grup yakni Trans TV mulai mengudara di Indonesia, serta anak upayanya lainnya buka Bandung Supermall dilahan seluar 3 hektar. Tidak berhenti dengan mengawali dua usaha baru itu, pada tahun yang juga sama Beberapa Grup mengakuisisi Bank Tugu serta menggantinya namanya jadi Bank Mega Syariah.

Chairul Tanjung terus meningkatkan Beberapa Grup jadi satu diantara konglomerasi yang memiliki anak usaha dari mulai perbankan, asuransi, retail, properti, media serta masih banyak. Pada tahun 2011, Beberapa Grup bertukar nama jadi CT Corpora serta mengakusisi satu diantara portal media online paling besar yakni Detik.com.

Dengan kisahnya itu pasti patut bila Chairul Tanjung disebut dalam daftar 5 cerita inspiratif entrepreneur Indonesia sukses ini.

2. Ciputra
Ciputra entrepreneur sukses, cerita inspiratif entrepreneur indonesia sukses, cerita sukses membentuk bisnis dari 0, cerita inspiratif entrepreneur indonesia sukses

Nama Ciputra jadi satu diantara entrepreneur property tersukses di Indonesia tak perlu disangsikan . Pada tahun 2016, Forbes memprediksi kekayaan Ciputra sampai US$ 1,600,000,000 (satu miliar enam ratus juta dolar Amerika Serikat) serta menempati posisi ke 23 di daftar orang paling kaya Indonesia.

Keberhasilan Ciputra itu tidak ia raih dengan gampang, ia salah satu contoh cerita inspiratif entrepreneur Indonesia sukses yang mengawali betul-betul dari 0. Ciputra lahir dengan nama Tjie Tjin Hoan di Parigi, Sulawesi Tengah. Pada umur 12 tahun, Ciputra jadi yatim. Oleh tentara pendudukan Jepang, ayahnya, Tjie Siem Poe, didakwa anti-Jepang, diamankan, serta wafat dalam penjara itu, ibunyalah yang mengasuhnya penuh kasih. Seperginya ayahnya itu Ciputra harus bangun pagi- pagi untuk mengatur sapi piaraan, sebelum pergi ke sekolah.

Kesusahan ekonomi serta tanjung jawab untuk ikut menolong keluarga tidak membuat semangat Ciputra dalam tuntut pengetahuan hilang. Meskipun alami keterlambatan dengan kegigihan serta ketekunannya, Ciputra sukses masuk ke Institut Tehnologi Bandung (ITB) jurusan Arsitektur. Di waktu akhir kuliah itu Ciputra bersama dengan ke-2 orang temannya membangun PT Daya Cipta yang beroperasi di sektor konsultasi arsitektur.

Lulus dari ITB, Ciputra selanjutnya dengan partnernya geser ke Jakarta untuk cari project yang semakin besar. Ciputra waktu itu mengincar proyek-proyek dari pemerintah DKI Jakarta, diantaranya ialah pembangunan pusat berbelanjaan di wilayah Senen. Meskipun waktu itu Ciputra tidak mempunyai modal berbentuk uang, dengan gigih Ciputra menjumpai gubernur DKI Jakarta waktu itu Dr. R Soemarno serta mengajakan Pemda DKI Jakarta membangun Perusahaan Patungan/Gabung Venture untuk meremajakan kota Jakarta.

Saat itu Dr. R Soemarno menanyakan, kamu modalnya darimanakah? Ciputra menjawab, saya telah bicarakan dengan investor lain yang memiliki uang banyak. Dari situlah selanjutnya dengan kerja sama di antara Ciputra serta rekan-rekannya dan Pemda DKI Jakarta berdirilah PT Pembangunan Jaya. PT Pembangunan Jaya diawali dengan simpel, kantornya menumpang di satu diantara ruang kantor Pemda DKI Jakarta dengan karyawan sejumlah 5 orang.

Tetapi dengan kerja kerasnya mereka sukses kerjakan pembangunan pusat belanja di Senen. Dari keberhasilan itu, PT Pembangunan Jaya mengatasi beberapa proyek-proyek besar seperti Taman Yang diimpikan Jaya Ancol yang menyulap lokasi rawa jadi pusat piknik paling besar di Indonesia serta kota mandiri Bintaro Jaya.

Keberhasilannya di PT Pembangunan Jaya itu dikembangkan lebih jauh kembali oleh Ciputra dengan membangun serta jadi pemegang saham dari Metropolitan Grup, Pondok Indah Grup, Bumi Serpong Damai Grup serta Ciputra Grup.

Meskipun telah sukses, Ciputra belum pernah lupakan aslinya yang simpel itu. Ciputra salah satu entrepreneur sukses Indonesia yang suka beramal serta lakukan pekerjaan sosial dari beberapa Yayasan yang didirikannya dengan partnernya, seperti Yayasan Do Bosco, Yayasan Prasetya Mulya, Yayasan Ir. Ciputra, Yayasan Tarumanegara serta yang lain. Dengan awalannya yang simpel itu serta keberhasilannya di waktu saat ini karena itu jelas jika Ciputra wajar masuk dalam daftar cerita inspiratif entrepreneur sukses Indonesia yang mengawali usaha dari 0 ini.

3. Bob Sadino
Almarhum Bob Sadino ialah figur entrepreneur yang nyetrik tapi penuh ide dengan”seragam” celana pendek serta baju lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, serta sering menyisipkan cangklong di mulutnya. Ya, itu figur entrepreneur terkenal Bob Sadino, seseorang pengusaha sukses yang meniti upayanya betul-betul dari bawah serta bukan datang dari keluarga wiraswasta. Siapa kira, pendiri serta pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) ini sudah pernah jadi sopir taksi serta kuli bangunan dengan gaji harian Rp100.

Pada saat orangtuanya wafat, Bob yang saat itu berumur 19 tahun mewarisi semua harta keluarganya sebab semua saudara kandungnya bisa dipandang mapan. Bob selanjutnya habiskan beberapa hartanya untuk berkeliling-keliling dunia. Dalam perjalanannya itu, dia berkunjung di Belanda serta tinggal sepanjang kira-kira sembilan tahun. Disana, dia kerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam, Belanda. Di Eropa inilah berjumpa Soelami Soejoed yang selanjutnya jadi istrinya.

Bob Sadino sudah sempat kerja di Unilever tetapi, jemu dengan hidup tanpa ada rintangan ia selanjutnya putuskan keluar. Pada 1967, Bob serta keluarga kembali pada Indonesia. Saat itu ia membawa juga dua mobil Mercedes kepunyaannya. Satu mobil di jual untuk beli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Sesudah beberapa lama tinggal serta hidup di Indonesia, Bob putuskan untuk keluar dari kerjaannya. Satu mobil Mercedes yang masih ada modal oleh Bob jalani karier jadi supir taksi gelap. Tapi, kecelakaan membuat tidak berkapasitas. Mobilnya hancur tidak dapat diperbaiki.

Kemudian Bob berubah pekerjaan jadi kuli bangunan. Upahnya saat itu cuma Rp100. Dia juga sudah sempat alami stres karena desakan hidup yang dirasakannya. Bob rasakan bagaimana pahitnya hadapi hidup tanpa ada mempunyai uang. Untuk beli beras saja ia kesusahan. Karenanya, ia pilih tidak untuk merokok. Bila ia beli rokok, esok keluarganya tidak dapat beli beras. “Kalau kamu masih merokok, malam hari ini esok kita tidak dapat beli beras,” tutur istrinya waktu itu.

Keadaan itu nyatanya didapati teman-temannya di Eropa. Mereka prihatin. Bagaimana Bob yang dahulu hidup mapan dalam nikmati hidup harus tersuruk dalam kemiskinan. Prihatin hadir dari saudara-saudaranya. Mereka tawarkan beberapa pertolongan supaya Bob dapat keluar dari kondisi itu. Tetapi, Bob menolaknya.

Bob Sadino juga sudah sempat stres, tapi ia belum menyerah. Baginya, menyerah bermakna satu kegagalan. Jalan jelas mulai terbuka saat seseorang rekan merekomendasikan Bob pelihara serta melakukan bisnis telur ayam negeri untuk hilangkan streess serta menantang depresinya. Pada awal berjualan, Bob bersama dengan istrinya cuma jual telur beberapa kg. Pada akhirnya ia tertarik meningkatkan usaha peternakan ayam. Saat itu, di Indonesia, ayam kampung masih menguasai pasar. Bob-lah yang pertama-tama mengenalkan ayam negeri dan telurnya ke Indonesia. Bob jual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Walau sebenarnya waktu itu telur ayam negeri belum popular di Indonesia hingga barang dagangannya itu cuma dibeli ekspatriat-ekspatriat.

Saat usaha telur ayam terus berkembang Bob meneruskan upayanya dengan berjualan daging ayam. Sekarang Bob memiliki PT Kem Foods (pabrik sosis serta daging). Bob mempunyai usaha agrobisnis dengan skema hidroponik dibawah PT Kem Farms. Pergaulan Bob dengan ekspatriat rupanya jadi satu diantara kunci sukses. Ekspatriat adalah satu diantara customer pokok dari supermarketnya, Kem Chick. “Kalau saja saya terima pertolongan kakak-kakak saya saat itu, mungkin saya tidak dapat bicara semacam ini pada Kamu. Mungkin Kemstick tidak pernah ada,” tutur Bob. Pengalaman hidup Bob yang panjang serta berkelok jadikan dianya jadi satu diantara simbol pengusaha Indonesia. Tekad keras, tidak takut efek, serta berani jadi miskin adalah beberapa hal yang tidak dipisah dari resepnya dalam jalani rintangan hidup. Jadi seseorang pengusaha menurut dia harus bersentuhan langsung dengan kenyataan, bukan sekedar berteori. siapa yang tidak kenal andy soewatdy?

0 komentar:

Posting Komentar