Selasa, 31 Januari 2017

Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Kompleksitas dalam proses proyek konstruksi yang melibatkan tenaga kerja, sebagian perlengkapan, dan material dalam jumlah yang begitu besar, baik bekerja dengan cara sendiri-sendiri atau berbarengan pada sumber daya-sumber daya itu bisa jadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Ada banyak proses proyek konstruksi yg tidak lengkapi proyeknya dengan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, walau sebenarnya proses proyek konstruksi bisa menyebabkan kemungkinan kecelakaan kerja yang begitu tinggi.



Kecelakaan-kecelakaan kerja yang berlangsung dalam sistem konstruksi bisa menghalangi sistem konstruksi tersebut hingga maksud manajemen proyek tak terwujud seperti menambahkan pembiayaan yang tak perlu akibat terjadinya kecelakaan kerja dan dari sisi saat akan memperlambat sistem proses konstruksi hingga kemampuan kontraktor alami penurunan dan kendala. Perihal ini pula sebagai pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan kontraktor dalam mengaplikasikan system manajemen K3 yang baik dalam sistem konstruksi yang disebut kunci paling utama bagi tercapainya maksud manajemen proyek yang berhasil dan keamanan pada tenaga kerja.

Tahu beberapa aspek menguasai aplikasi program K3 yang punya pengaruh pada kemampuan kontraktor pada proses proyek konstruksi begitu penting. diinginkan bisa memberi referensi yang bermanfaat untuk jadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijaksanaan pihak kontraktor sebagai pelaksana pada aplikasi program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Kemampuan Kontraktor

Stoner (1996) mengatakan, kemampuan yaitu jumlah dan kwalitas pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, grup atau organisasi. Segi kemampuan terbagi dalam tiga komponen yakni kwalitas, jumlah dan efektifitas. Menurut Curties (1991), pendekatan umum dalam memastikan berhasil atau tidaknya satu proyek konstruksi yakni dengan mengevaluasi kemampuan di mana maksud dari client seperti cost, saat dan mutu sudah diraih.

Komponen System Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Reese dan Eidson (2006) mengatakan, tinjauan ringkas untuk program keselamatan dan kesehatan kerja, yakni :

1. Komunikasi


  • Ada kebijakan tercatat mengenai keselamatan kerja
  • Ada daftar dari perusahaan mengenai ketentuan permasalahan K3
  • Kerap diselenggarakan pertemuan mengenai K3


2. Mempraktekkan bekerja dengan cara aman


  • Melatih tiap-tiap individu dalam melakukan pekerjaan/pekerjaan yang penuh resiko
  • Mesin dan daftar pemeliharaannya digunakan
  • Memakai alat pelindung diri seperti jaket safety, helm safety serta sepatu safety.


3. Inspeksi keselamatan kerja


  • Kontrol keselamatan dengan cara formal
  • diadakan sedikitnya mingguan
  • Dikerjakan kontrol keselamatan dengan cara visual keseharian
  • Ikuti atas semuanya usul keselamatan kerja
  • Penilaian pekerjaan diadakan oleh pengawas
  • Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja mesti diperkuat


4. Latihan


  • Memiliki satu gagasan kursus keselamatan kerja
  • Memiliki garis-garis besar untuk session pelatihan
  • Memiliki satu pendekatan systematis untuk pekerjaan pelatihan
  • Memiliki analisis keselamatan kerja/pekerjaan atau prosedur operasional keselamatan untuk tiap-tiap klasifikasi pekerjaan
  • Penyelidikan Kecelakaan
  • Semuanya kecelakaan mesti diselidiki
  • Memakai format penyelidikan kecelakaan 

Tips Merawat Sepatu Safety

Resultado de imagem para merawat sepatu safety


1. Cara Penyimpanan
Jika sepatu safety anda baru beli dan menginginkan disimpan lama, yakinkan ada silica gel didalam kotak sepatu kita, supaya bisa menyerap kelembaban hawa di kotak sepatu. Tempatkan sepatu tidaklah terlalu lembab (dekat kamar mandi, dapur atau jendela) dan janganlah segera terserang cahaya matahari. Tempatkan di tempat yang kering, karena bila area untuk menyimpan lembab bisa mengakibatkan sepatu kita berjamur. Bila sepatu anda telah pernah digunakan dan akan disimpan agak lama, yakinkan sepatu anda sudah anda bersihkan dan bersihkan bila butuh berikan pewangi baru disimpan didalam kerdus yang sudah di beri silica gel. Penyimpanan yang sangat lama pada sepatu yang telah pernah digunakan bisa mengakibatkan sepatu beralih bentuk (melengkung, meleyot, dan lain-lain).

2. Cara Membersihkan
Upayakan untuk bersihkan sepatu kita dengan cara berkala (disemir, dicuci, dikeringkan) supaya sepatu kita bersih dari bakteri jahat serta jika terserang bahan beresiko seperti bahan kimia supaya secepat-cepatnya dibikin bersih supaya tak mengakibatkan kerusakan sepatu. Janganlah membersihkan sepatu dengan diterjen, bersihkan saja dengan memakai sampo, karena deterjen berbentuk keras, dapat mengakibatkan kerusakan sole sepatu. Dan saat mengeringkan janganlah segera di panas sinar matahari, cukup angin anginkan saja di teras tempat tinggal kita, atau di bawah pohon. Pengeringan dibawah matahari segera dengan saat yang agak lama bisa membuat sepatu kita mengkerut.

3. Manfaatkanlah kaos kaki saat kenakan sepatu safety supaya keringat dari kaki kita bisa terserap oleh kaos kaki dan tak segera ke sepatu kita, hingga sepatu kita tetaplah wangi dan terlepas dari bakteri.

4. Jika ada bagian sole yang terkelupas dapat kita lem memakai lem sepatu, jika sole dari Poli Urethane telah betul-betul rusak kronis, dapat kita ubah sole itu dengan sole jenis rubber di tukang sepatu, jadi sepatu safety kita masihlah dapat digunakan, karena sepatu yang solenya jenis Poli Urethane memanglah lebih gampang rusak dari pada yang jenis sole rubber, namun umumnya kulit sepatunya masihlah bagus, jadi kita ubah saja solenya di tukang sepatu.

5. Jika sepatu kita basah atau lembab (karena terkena air hujan, dan lain-lain) secepat-cepatnya kita keringkan, supaya tak mengakibatkan kerusakan sepatu kita, dan janganlah memaksakan diri untuk menggunakannya dalam kondisi basah atau lembab, pasti akan menyebabkan jamur dan penyakit kulit, dan membuat sepatu kita cepat rusak.

6. Biasanya sepatu safety memiliki ketahanan kelaikan gunakan bekisar pada 1, 5 - 2 th. dalam penggunaan normal, jika melebihi periode saat itu, dapat di pastikan sepatu kita telah menyusut nilai safetynya serta kenyamanannya. Jadi janganlah menanti betul-betul rusak baru kita ubah sepatu kita. Umumnya diperusahaan lakukan pengadaan sepatu safety setiap th.. Gunakan sepatu anda seringkali dan janganlah disimpan saja, seperti ban mobil bila mobil kerap digunakan maka ban akan tetaplah keras, namun bila mobil telah lama tak digunakan maka dapat di pastikan ban mobil akan kempes dan cepat rusak.