Senin, 15 Februari 2021

TIPS MEMILIH SEPATU LARI UNTUK PEMULA


Coba masuki toko olahraga dan berjalanlah ke sisi sepatu lari: dengan saat itu juga, jejeran bermacam sepatu lari dari berbagai merk dan warna membuat pelari -terutama pelari pemula- jadi lost. RUNNERid pahami ini. Oleh karena itu, RUNNERid terlibat perbincangan dengan Yoyo Taryo, pelatih komune lari Skechers Performnce Runners Indonesia dan minta anjuran penyeleksian sepatu lari untuk pemula darinya. Check tips-nya berikut:


1. Tentukan yang mempunyai bantalan empuk


Bantalan empuk berguna untuk memberi kenyamanan untuk pelari. jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.


2.  Pikirkan berat tubuh


Untuk pelari dengan berat tubuh di atas normal, dianjurkan untuk pilih sepatu lari yang bantalannya lebih tebal dibanding bantalan sepatu lari biasanya. Ini karena makin berat berat pelari, makin besar juga bentrokan di antara kaki dengan permukaan yang penting diredam oleh sepatu.


3.  Check kelenturan sepatu


Saksikan dan periksalah titik lentur sepatu saat sebelum beli, yakni sisi sepatu yang menekuk saat kita lari. Juga bisa dibikin seakan sepatu pada kondisi berjinjit. Check apa sepatu itu cukup lentur. Sepatu yang kaku mempunyai potensi membuat kaki tidak nyaman serta luka.


4.  Sepertikan dengan wujud kaki


Tiap orang mempunyai wujud kaki yang lain. Secara biasa ada tiga type wujud kaki:


Over pronation; cirinya telapak kaki miring menuju dalam.

Under pronation: cirinya telapak kaki miring menuju luar.

Normal pronation: cirinya telapak kaki normal memijak pada permukaan.

Tidak paham wujud kakimu? Coba kerjakan test ini: basahi kaki lalu memijaklah pada permukaan karton. Saksikan sisa tapak yang ketinggalan:


Jika kamu mempunyai pojok kelengkungan yang kecil pada segi dalam telapak kaki: terhitung over pronation.

Jika kamu mempunyai pojok kelengkungan yang besar pada segi dalam telapak kaki/ sisi tengahnya tipis: terhitung under pronation.

Jika kamu mempunyai pojok kelengkungan yang normal pada segi dalam telapak kaki: terhitung normal pronation.


5. Tentukan sepatu yang ukuran semakin besar


Sepatu yang ukuran semakin besar sanggup menolong meminimalkan kelecetan dan memberi ruangan lebih untuk kaki yang megar dan tegang. Dianjurkan cari sepatu lari yang minimal 1/2 ukuran semakin besar dibanding ukuran kaki yang sebenarya. Yakinkan lebar kaki diperhitungkan agar masih nikmat digunakan lari.


6. Tentukan sepatu di sore hari


Waktu pilih sepatu yang pas ialah di sore hari karena di sore hari, kaki sudah megar sesudah digunakan beraktivas sepanjang hari. Ini untuk menahan resiko sepatu kekecilan.


7. Coba sepanjang beberapa waktu


Coba gunakan ke-2 segi sepatu, lalu kerjakan beberapa gerakan yang lain sepanjang beberapa waktu, misalkan berjalan kaki atau jogging.


8. Sepertikan sepatu dengan medan lari


Agar tidak bingung dan salah tentukan, minta dana untuk pramuniaga. Tetapi, sebaiknya kamu ketahui dahulu tipe dan peranan sepatu lari. Secara biasa ada tiga:


Sepatu lari jalan raya (road running shoes): Ini ialah type sepatu lari yang umum dan karenanya, umumnya pelari merujuk pada sepatu lari jalan raya sebagai ‘sepatu lari'. Kamu dapat menggunakannya saat lari di jalanan beraspal. Biasanya, sepatu lari jalan raya enteng, fleksibel, sanggup menahan bentrokan, dan memberi bantalan sepanjang lari di atas keras (seperti aspal).

Sepatu lari lintas alam (trail running shoes): Sepatu yang direncanakan khusus untuk lari di atas berlumpur, berbatu atau permukaan yang rintangannya lumayan tinggi, seperti rumput dan akar pohon. Tipe sepatu semacam ini umumnya mempunyai sol anti-slip dan memiliki bahan khusus agar pelari dapat terus konstan dan kaki mendapatkan pelindungan dan suport yang bagus sepanjang lari.

Sepatu cross-training: Perancangan sepatu ini umumnya kita pakai saat latihan di gym. Dengan sepatu ini, pelari akan selalu terlindungi keseimbangannya karena sol dan bantalannya memang menyengaja dibikin cukup tebal. Kamu dapat memakainya untuk lari di treadmill.


0 komentar:

Posting Komentar